Bulan Ramadhan tiba tinggal menghitung hari lagi, bulan
Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh kaum Muslimin di
dunia. Hal ini karena bulan ini adalah bulan dimana seluruh amalan perbuatan
manusia dilipat gandakan berkali-kali lipat. Selain itu, bulan Ramadhan juga merupakan bulan
penghapusan dosa bagi orang-orang yang mengerjakan ibadah shalat Tarawih, yaitu
shalat yang hanya ada pada bulan Ramadhan.
Berbicara
tentang Ramadhan, selain ibadahnya ada hal lain juga yang sangat disukai oleh
seluruh umat muslim yang mengerjakan puasa. Tidak lain dan tidak bukan waktu
berbuka puasa adalah hal lain itu. Waktu berbuka ialah waktu yang dinanti-nanti
setiap muslim pada bulan Ramadhan, setelah menjalani puasa dari terbitnya fajar
sampai terbenamnya matahari. Seolah watu ingin dipercepat saja membayangkannya.
Mengingat
Ramadhan hanya ada sebulan dalam setahun, berkumpul dengan keluarga tentunya
sangat afdhal jika dilakukan dalam bulan itu. Namun, tidak semua orang mampu
melakukannya, kesibukan dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga adalah
salah satu penyebabnya. Mahasiswa juga salah satu pihak yang mungkin akan
merasakan berpuasa tanpa keluarga. Bagaimana tidak, bulan Ramadhan tidak
memiliki arti libur pada kegiatan akademisi maupun lainnya. Sehingga sebahagian
besar mahasiswa harus menjalani puasa di daerah tempat ia kuliah yang jauh dari
orang tuanya.
Namun,
tidak berkumpul dengan keluarga bukan berarti menurunkan semangat mahasiswa
dalam menyambut puasa. Insan Fadhilah
misalnya, ia adalah mahasiswa di
Universitas Islam Negri Ar-Raniry Banda Aceh. Sehari menjelang bulan Ramadhan
ia beserta teman-teman sekosannya berencana untuk memasak daging bersama. Uang
untuk membeli daging dikumpulkan dari masing-masing penghuni kost. Mereka
membagi tugas masing-masing, ada yang bertugas untuk belanja daging dan
bumbu-bumbu, memasak, dan lainnya. Setelah masak, gulai tersebut dibagikan dan
kemudian mereka memakannya bersama.
Tidak
jauh berbeda dengan Insan, Riswana Pratiwi yang merupakan mahasiswi di
Universitas Syiah Kuala juga melakukan kegiatan yang sama di hari meugang.
Meskipun berbeda universitas, cara yang mereka lakukan di hari megang relatif
sama, yaitu berkumpul dengan teman-teman kost, mengumpulkan uang sama-sama yang
kemudian dibelikan daging untuk dimasak bersama dan memakannya bersama pula.
Namun berbeda dengan Insan, Riswana dan teman-temannya merencanakan untuk
piknik di pantai setelah gulai daging yang mereka masak, matang.
Kesamaan
kegiatan yang mereka lakukan di hari meugang meskipun berbeda universitas
adalah hal yang wajar, karena berkumpul dan memasak gulai bersama dengan
teman-teman di hari meugang mungkin bisa mengobati rasa rindu kepada orang tua.
Yang terpenting bukan apa yang mereka masak, dan bukan juga hasil masakannya.
Tetapi interaksi, canda tawa yang terjadi ketika memasak gulai itu yang tak
bisa didapatkan dimanapun, bahkan dengan keluarga sekalipun. Itulah kegiatan di
hari meugang ala mahasiswa yang bisa penulis rangkum. Bagaimana dengan kamu
sobat, apa kegiatanmu dalam menyambut Ramadhan?
No comments:
Post a Comment