KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM DAKWAH
DI SUSUN
O
L
E
H
RIZKI
AHMALINA PUTRA
(150401105)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN AJARAN
2016/2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
............................................................................................... 4
A.
Latar Belakang
.............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
C. Tujuan
........................................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................... 5
BAB 2 KAJIAN TEORI
....................................................................................................... 6
BAB 3 PEMBAHASAN
....................................................................................................... 8
A. Pengertian Komunikasi Non Verbal Dan Dakwah....................................... 8
1. Pengertian
Komunikasi Non Verbal.......................................................... 8
2. Pengertian
Dakwah.................................................................................... 9
B. Hubungan Proses Komunikasi Dengan Penyampaian
Pesan Dakwah..........................
..................................................................... 10
C. Tujuan Komunikasi Dan Dakwah
................................................................ 11
D. Karakteristik Komunikasi Nonverbal Dalam
Dakwah.................................. 12
E. Bentuk-bentuk Komunikasi Nonverbal Dalam
Dakwah............................... 12
BAB 4 PENUTUP
................................................................................................................ 13
A.
Rangkuman
................................................................................................... 13
B. Kesimpulan
................................................................................................... 14
C. Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan HidayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isi dengan
sebaik-baiknya, walaupun masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan dari pengalaman dan ilmu yang saya miliki. Semoga makalah ini
dapat memberi wawasan serta pemahaman tentang topik yang menjadi judul dari
makalah ini yaitu “Komunikasi Non Verbal Dalam Dakwah”.
Ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Teknik Penulisan Karya
Ilmiah yang telah memberikan bimbingannya, dan pihak yang telah membantu hingga
selesainya tugas mata kuliah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi
bermanfaat bagi yang membacanya dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua, aamiin.
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kata dakwah
sudah sangat populer di tengah-tengah masyarakat dewasa ini. Bukan saja
dikalangan para mubaligh dan mubalighah, tapi sampai kepada
karyawan, manager, bahkan direktur diberbagai perusahaan. Mereka bukan hanya
sekedar ikut membicarakannya, akan tetapi terlibat langsung dalam kegiatannya.
Demikian
juga ruang lingkupnya, bukan saja hanya di masjid, mushalla, kampus, dan
madrasah, tetapi menerobos ke kantor-kantor pemerintah dan swasta. Sudah naik
ke gedung-gedung bertingkat, rumah-rumah mewah, dan hotel-hotel megah.
Singkatnya, istilah dakwah saat ini sudah tidak mengenal batas geografis dan
strata sosial lagi. Mulai kota-kota besar sampai kepelosok desa, dan
pelakunyapun tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi juga banyak
aktivitas dakwah yang dimotori oleh kaum perempuan seperti majlis ta’lim,
pengajian ibu-ibu dan lain-lain.
Patut
disayangkan tingginya aktivitas dakwah ini tidak diikuti dengan pemahaman yang
memadai. Masyarakat sering mengartikan dakwah hanya sebatas ceramah, pidato,
dan khutbah. Mengartikan dakwah seperti itu memang tidak ada salahnya, sebab
itu semua bagian dari dakwah, namun jika dakwah hanya dipahami sesempit itu
maka dakwah tidak lebih dari kegiatan ceremoni belaka. Padahal dakwah adalah
segala aktivitas yang mengarah kepada jalan yang benar, atau jalan yang
mendapat ridha dan kasih sayang Allah SWT.[1]
Artinya dakwah ialah sebuah aktivitas yang terukur dan terencana untuk mengubah
suatu kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik.
Aktivitas
yang dimaksud di sini tentu bukan hanya sekedar berkomunikasi secara verbal
saja, melainkan penggunaan pesan-pesan non verbal juga sangat berperan penting
dalam aktivitas berdakwah kepada orang lain agar mereka senantiasa mau merubah
perilakunya ke arah yang lebih baik yang di ridhai Allah SWT.,
Karena
itulah penulis membuat makalah ini dengan tujuan untuk menjelaskan kepada
pembaca bahwa berdakwah bukan hanya memaparkan pesan-pesan tentang Islam secara
verbal saja, akan tetapi berdakwah juga bisa dilakukan semua orang dengan cara
melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan sebagai bentuk pesan nonverbal agar
orang lain mencontoh perbuatan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kami membuat beberapa rumusan masalah
yaitu :
1. Apa
pengertian komunikasi nonverbal ?
2. Apa
pengertian dakwah ?
3. Bagaimana
hubungan komunikasi nonverbal dengan dakwah ?
4. Bagaimana
bentuk komunikasi nonverbal dalam dakwah ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah “Komunikasi Nonverbal Dalam Dakwah”
adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian komunikasi nonverbal.
2. Untuk
mengetahui pengertian dakwah.
3. Untuk
mengetahui hubungan komunikasi nonverbal dengan dakwah.
4. Untuk
mengetahui bentuk komunikasi nonverbal dalam dakwah.
D. Manfaat Penulisan
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang bagaimana hubungan
komunikasi nonverbal dalam dakwah dan bentuk-bentuk komunikasi nonverbal dalam
dakwah.
BAB 2
KAJIAN TEORI
Komunikasi non verbal adalah suatu kegiatan komunikasi yang
menggunakan bahasa isyarat atau bahasa diam (silent).[2]
Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan
tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap
tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak
dan sentuhan.[3]
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan
non verbal. Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Definisi harfiah komunikasi
non verbal yaitu komunikasi tanpa kata-kata.[4]
Komunikasi non verbal dapat juga diartikan yaitu komunikasi dengan menggunakan
gejala yang menyangkut gerak-gerik (gestures), sikap (postures), ekspresi wajah
(Facial expressions), pakaian yang bersifat simbolik, isyarat dan gejala yang
sama yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan.[5]
Menurut bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab da’a
yang berarti panggilan, seruan, dan ajakan. Sedangkan menurut istilah, dakwah
yaitu mengajak orang lain meyakini dan mengamalkan aqidah dan syari’at islam
yang terlebih dahulu telah dijalankan dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.[6]
Menurut Syeikh Ali Mahfud dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin,
dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk
(agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan
munkar agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.[7]
Dr. Abu al-Majd al-sayyid Nawfal, menjelaskan dakwah adalah usaha
golongan yang mempunyai kemampuan memberi nasehat dan memberi pelajaran kepada
sasaran untuk membawa mereka kepada Islam dan menjauhkan mereka dari
kepercayaan selain kepada Allah dengan cara-cara tertentu.[8]
Adam Abdullah al-Aluri mendefinisikan dakwah adalah memalingkan
pandangan dan pemikiran manusia kepada pandangan dan pemikiran yang berdasarkan
akidah, karena dakwah merupakan satu seruan untuk menyelamatkan manusia dari
kesesatan yang hampir-hampir manusia tenggelam di dalamnya.[9]
BAB 3
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL DAN DAKWAH
1.
Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah suatu kegiatan komunikasi yang
menggunakan bahasa isyarat atau bahasa diam (silent).[10] Komunikasi
non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan
kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vokal
yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan.[11]
Komunikasi nonverbal adalah
komunikasi yang menggunakan pesan-pesan non verbal. Istilah non verbal biasanya
digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap
dan tertulis. Definisi harfiah komunikasi non verbal yaitu komunikasi tanpa
kata-kata.[12]
Komunikasi nonverbal mencakup sikap dan penampilan, Jadi dilihat dari istilah
komunikasi non verbal membawa pesan non linguistik.
Komunikasi non verbal dapat
juga diartikan yaitu komunikasi dengan menggunakan gejala yang menyangkut
gerak-gerik (gestures), sikap (postures), ekspresi wajah (Facial expressions), pakaian
yang bersifat simbolik, isyarat dan gejala yang sama yang tidak menggunakan
bahasa lisan dan tulisan.[13]
Pada intinya, yang dimaksud
komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan tidak dengan
menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menngunakan gerak tubuh, sikab
tubuh,vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, expresi muka, dan sentuhan.
Selain itu, komunikasi non verbal dapat juga dikatakan semua kejadian
disekeliling yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau yang
dituliskan.
Komunikasi nonverbal dapat
dilihat dari cara orang mengekspresikan perasaannya melalui ekspresi wajah dan
nada atau kecepatan bicaranya. Misalnya seorang pemimpin berbicara dengan suara
yang keras dan wajah yang merah padam,itu menandakan bahwa pimpinan tersebut
sedang marah pada karyawaan tersebut.
Tanda-tanda komunikasi nonverbal
belumlah dapat diidentifikasikan seluruhnya karena hampir semua kegiatan,
sikap, atau perilaku kita sehari-hari pada dasarnya memilki arti tersendiri,
misalnya cara kita duduk, berdiri, berjalan, berpakaian, semuanya itu
menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap-tiap gerak yang kita buat dapat
menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan, bahkan keadaan psikologis kita,
misalnya gerakan-gerakan yang mengerutkan alis, mengigit bibir, menunjukkan
dengan jari, tangan dipinggang, melipat
tangan bersilang didada ssemuanya mengandung makna tertentu.
2.
Pengertian Dakwah
Menurut bahasa, dakwah
berasal dari bahasa Arab da’a yang berarti panggilan, seruan, dan
ajakan. Sedangkan menurut istilah, dakwah yaitu mengajak orang lain meyakini
dan mengamalkan aqidah dan syari’at islam yang terlebih dahulu telah dijalankan
dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.[14]
Menurut Syeikh Ali Mahfud
dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin, dakwah adalah mendorong manusia
untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada
kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan
di dunia dan akhirat.[15]
Menurut Drs. H. Toto Tasmara
dalam buku Komunikasi Dakwah secara sederhana memberikan pengertian komunikasi.
Seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain dalam hal ini
yang diajak berkomunikasi untuk dapat ikut berpartisipasi atau tindakan sama
sesuai dengan tujuan, harapan atau isi pesan yang disampaikan. Dengan penekanan
bahwa komunikasi berarti upaya untuk mengadakan persamaan atau commonness
dengan orang lain dengan cara menyampaikan keterangan, berupa suatu gagasan
ataupun sikap.
Dengan berkomunikasi
sebenarnya mengharapkan atau bertujuan terjadinya perubahan sikap atau tingkah
laku orang lain untuk memenuhi harapan sebagaimana pesan disampaikan. Perubahan
sikap dan tingkah laku akibat dari proses komunikasi adalah perubahan sikap
yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Dengan demikian apa
yang disampaikan oleh komunikator pada komunikasi akan mempengaruhi sikat
komunikan sejauh kemampuan komunikator dalam mempengaruhinya.
Agama bukanlah sesuatu yang
bersifat subordinate terhadap kenyataan social-ekonomi, agama pada dasarnya
bersifat independen, yang secara teoritis bisa terlibat dalam kaitan saling
mempengaruhi dengan kenyataan social, oleh karenanya Mattulada dkk dalam buku
Agama dan Perubahan Sosial mengungkapkan bahwa, Agama mempunyai kemungkinan
yang tinggi untuk menentukan pola prilaku manusia. Sehingga ajaran agama akan
mampu mendorong atau menahan proses perubahan social.
Adapun teknik dakwah yaitu
jalan dakwah yang ditempuh seorang da’i dengan tindakan-tindakan yang baik dan
tepat, berupa perkataan, perbuatan, diam, dan dengan usaha-usaha yang sengaja
ditumbuhkan atau dilakukan oleh da’i (pendakwah/komunikator) yang dapat
merangsang atau menggugah perhatian dan pikiran mad’u (penerima dakwah/komunikan),
sehingga ia bisa menerima dakwah tersebut dengan penerimaan yang baik dan
mengesankan.[16]
Manifestasi pelaksanaan dakwah yang dijabarkan melalui pendekatan harus tetap
berjalan di atas frame yang telah digariskan Al-Qur’an.
B.
HUBUNGAN PROSES KOMUNIKASI DENGAN PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH
Proses
penyampaian pesan dakwah berkaitan erat dengan proses komunikasi. Sebagai ahli
dibidang komunikasi dan praktisi dakwah, Jalaluddin Rakhmat memandang kemajuan
dibidang ilmu moderen harus disambut oleh para juru dakwah dalam mengembangkan
Islam. Dalam proses penyampaian pesan dakwah melalui media baik cetak maupun
elektronik, seorang juru dakwah harus mampu menyesuaikan kedudukannnya sebagai
komunikator yang berhadapan dengan sekian banyak audiens dan dengan latar belakang
pendidikan, usia, profesi yang berbeda.
Dalam
penyampaian pesan dakwah secara lisan atau langsung, juru dakwah akan
berhadapan dengan kelompok audiens yang mempunyai kecenderungan sama. Sehingga
para juru dakwah dapat menampilkan penyampaian pesan dakwah yang sesuai dengan
kebutuhan.
Baik
penyampaian dakwah secara langsung atau tidak langsung, jelas mempunyai hubungan
yang tidak dapat dipisahkan dengan proses komunikasi mengingat komunikasi
mempunyai sifat baik secara langsung atau tidak langsung.
C.
TUJUAN
KOMUNIKASI DAN DAKWAH
Tujuan dakwah dan tujuan komunikasi memiliki kesamaan, komunikasi
dan dakwah memiliki tujuan untuk mempengaruhi dan merubah prilaku orang yang
diajak berkomunikasi atau orang yang sedang menerima dakwah agar mengikuti
seruan atau ajakan yang disampaikan. Jalaluddin Rakhmat hanya tidak pernah
menyampaikan komunikasi yang dikaitkan dengan dakwah. Namun, dalam
pengertian-pengertian yang diuraikan dalam memahami semua unsur dan kegiatan,
komunikasi mempunya kesamaan dengan semua unsur dan kegiatan dalam hal dakwah.
Baik tujuan
dari komunikasi ataupun tujuan dari dakwah adalah proses dimana seseorang
menghendaki adanya perubahan sikap dan tingkah laku orang atau objek komunikasi
atau dakwah sesuai dengan harapan si pelaku. Dengan demikian tujuan komunikasi
dan dakwah hanya dibedakan pada sudut pandang keilmuan umum dan agama saja.
Tujuan yang
hendak dicapai dari komunikasi dakwah itu sendiri memiliki tiga dimensi, yaitu:
- Pertama, tujuan awal dimana tujuan dari
proses komunikasi dakwah itu adalah terjadinya
perubahan pemikiran, sikap dan prilaku dari komunikan.
- Kedua, tujuan sementara dimana tujuan
ini hanya dipokokkan pada perubahan kehidupan
selama di dunia saja.
- Adapun yang hendak dicapai dari tujuan
komunikasi dakwah itu sendiri mencakup
dua tujuan diatas sampai pada tujuan akhir dimana adanya kebahagiaan di dunia dan akhirat.[17]
D.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM DAKWAH
Dalam dakwah dikenal adanya teknik
yang dapat digunakan oleh seorang da’i (pendakwah/komunikator) sehingga ia bisa
melakukan dakwah dengan efektif dan mad’unya (penerima dakwah/komunikan) mau
menerima dakwah tersebut dengan penerimaan yang baik dan mengesankan.
Teknik tersebut yaitu jalan dakwah
yang ditempuh seorang da’i dengan tindakan-tindakan yang baik dan tepat, berupa
perkataan, perbuatan, diam, dan dengan usaha-usaha yang sengaja ditumbuhkan
atau dilakukan oleh da’i yang dapat
merangsang atau menggugah perhatian dan pikiran mad’u. Pelaksanaan dakwah yang
dijabarkan melalui pendekatan tentunya harus tetap berjalan di atas frame yang
telah digariskan Al-Qur’an.[18]
Teknik dakwah berupa perbuatan dan diam dapat diartikan sebagai pemberian pesan
secara non verbal. Sesuai dengan pengertian komunikasi non verbal, yaitu penciptaan
dan pertukaran pesan yang tidak dengan menggunakan kata-kata.
E.
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM DAKWAH
1.
Ekspresi
wajah. Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi
wajah cerminan suasana emosi seseorang. Da’i menggunakan ekspresi wajah agar
para mad’u tidak bosan dengan pesan yang disampaikan oleh da’i.
2.
Kontak
mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak
mata selama berinterakasi atau tanya
jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan
kemauan untuk memperhatikan bukan
sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata
juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang
lainnya.
3.
Postur
tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang da’i berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
4.
Gerak
isyarat, yaitu gerakan yang dapat mempertegas pembicaraan.[19]
Misalnya seorang da’i yang menunjukkan tangan kanannya ke atas ketika
menyebutkan “Allah SWT.
5.
Sound
(Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan
dan pikiran seseorang yang dapat
dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis
atau suara dapat menjadi pesan
yang sangat jelas.
6.
Diam,
diam juga termaksud dalam salah satu komunikasi non verbal, dimana jika seorang
da’i menghadapi masalah, dan berbicara diperkirakan akan menimbulkan antipati,
maka da’i lebih baik mengambil sikap diam.[20]
BAB 4
PENUTUP
A. RANGKUMAN
1. Komunikasi nonverbal adalah penciptaan
dan pertukaran pesan tidak dengan menggunakan
kata-kata seperti komunikasi yang menngunakan gerak tubuh, sikab tubuh,vocal yang bukan kata-kata,
kontak mata, expresi muka, dan sentuhan.
2. Dakwah yaitu mengajak
orang lain meyakini dan mengamalkan aqidah dan syari’at
islam yang terlebih dahulu telah dijalankan dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.
3. Tujuan yang hendak dicapai dari
komunikasi dakwah itu sendiri memiliki tiga dimensi,
yaitu:
- Pertama, tujuan awal dimana tujuan dari
proses komunikasi dakwah itu adalah terjadinya
perubahan pemikiran, sikap dan prilaku dari komunikan.
- Kedua, tujuan sementara dimana tujuan ini
hanya dipokokkan pada perubahan kehidupan
selama di dunia saja.
- Adapun yang hendak dicapai dari tujuan
komunikasi dakwah itu sendiri mencakup
dua tujuan diatas sampai pada tujuan akhir dimana adanya kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
4. Bentuk-bentuk
komunikasi nonverbal dalam dakwah:
- Ekspresi wajah
- Kontak mata
- Postur tubuh dan gaya berjalan
- Gerak isyarat
- Sound (Suara)
- Diam
B. KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang “Komunikasi Nonverbal Dalam Dakwah”, maka
penulis mengambil kesimpulan :
1. Komunikasi
dan Dakwah memiliki kesamaan dari segi tujuannya yaitu proses dimana seseorang menghendaki adanya perubahan
sikap dan tingkah laku orang atau
objek komunikasi atau dakwah sesuai dengan harapan si pelaku. Dengan demikian tujuan komunikasi dan
dakwah hanya dibedakan pada sudut
pandang keilmuan umum dan agama saja.
2 Selain
tujuannya, komunikasi dan dakwah juga memiliki kesamaan unsur. Dalam ilmu komunikasi dikenal adanya
komunikator, komunikan, pesan, umpan balik, dan
media, sebagai unsur pembentuk proses komunikasi. Komunikator sebagai pemberi pesan atau sumber pesan, dan
komunikan sebagai penerima pesan. Dalam
ilmu dakwah dikenal adanya Da’i sebagai pelaku dakwah atau pemberi pesan dan Mad’u sebagai sasaran dakwah
atau penerima pesan.
3. Pemberian
pesan nonverbal seperti ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh dan gaya berjalan, gerak isyarat, sound
(suara), dan diam, sangat mempengaruhi keefektifan
dalam berdakwah.
C. SARAN
Agar dakwah berlangsung
efektif, da’i hendaknya menggunakan pesan-pesan nonverbal agar mad’u lebih bisa
memahami materi yang da’i sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Rasyidah. 2009. Ilmu Dakwah “Perspektif Gender”. Banda
Aceh: Bandar Publishing
Ghazali, M. Bahri.1997.
Dakwah Komunikatif. Jakarta
:CV.Pedoman Ilmu Jaya.
Muhammad, Ami. 2001.
Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu
Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hudjana, Agus M. 2003. Komunikasi
Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanismus
Effendi, Onong Uchjana.
2004. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
[1] Basrah Lubis. Metodelogi
Dakwah Dulu, Kini, dan Esok. (Jakarta: Primadinar, 2001)
[2] Ami Muhammad
Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) Cet. Ke-4. hlm 139
[3] Agus MHudjana,
Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta:Kanismus,
2003) Cet Ke-1. hlm.26
[4] Roudhonah, M.
Ag, Ilmu Komunikasi Jakarta: asama Lembaga Penelitian UINJakarta dan Jakata
Press, 2007, Cet l,hlm 93.
[5] Onong Uchjana
Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004), cet
ke 4. hlm. 28
[6] Rasyidah dkk.Ilmu
Dakwah “Perspektif Gender”. (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.15
[7] Syeikh Ali
Mahfud, Hidayat al-Mursyidin, hlm.14 dalam Rasyidah dkk.Ilmu Dakwah.
(Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.20
[8] Abu al-Majd
al-sayyid Nawfal, al-dakwah ila Allah Ta’ala : Khasaisuha Muqawimatuha
Manahijuha, (1977) hlm.18 dalam Rasyidah dkk.Ilmu Dakwah “Perspektif Gender”.
(Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.21
[9]Adam Abdullah
al-Aluri, Tarikh al-Dakwah al-Islamiyah baina al-Ams ila al-Yaum, (Kairo:
Maktabah Wahbah, 1989), hlm.17 dalam Rasyidah dkk.Ilmu Dakwah “Perspektif
Gender”. (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.21
[10] Ami Muhammad
Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) Cet. Ke-4. hlm 139
[11] Agus MHudjana,
Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta:Kanismus,
2003) Cet Ke-1. hlm.26
[12] Roudhonah, M.
Ag, Ilmu Komunikasi Jakarta: asama Lembaga Penelitian UINJakarta dan Jakata
Press, 2007, Cet l,hlm 93.
[13] Onong Uchjana
Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004), cet
ke 4. hlm. 28
[14] Rasyidah dkk.Ilmu
Dakwah. (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.15
[15] Syeikh Ali
Mahfud, Hidayat al-Mursyidin, hlm.14
[16]Rasyidah dkk.Ilmu
Dakwah. (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.4
[17]
https://septaduha.wordpress.com/dakwah-non-verbal
[18] Rasyidah dkk.Ilmu
Dakwah. (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009) hlm.4-5
[19] Deddy Mulyana.
Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 )
[20]
http://akhmadfarhan.wordpress.com/2008/12/04/komunikasi-nonverbal